Rabu, 26 Oktober 2011

Harta yang kita miliki hanyalah titipan dari-Nya

Sa'at sore itu saya pergi ke bengkel setelah shalat ashar langsunglah saya menuju ke bengkel terdekat di tempat saya untuk service motor butut peninggalan belanda sa'at zaman peperangan hehehe guyon [maksudnya motor warisan Ayah, ya gak terlalu butut butut amatlah baru tahun 2003 kok pembuatanya]

Seteleha sekian jam dan menit kulalui menunggu servis hingga selesai  datanglah kawan lama bawa motor matic baru denga dandanan rapi bak pegawai DPR
bertanya dia menyapaku piye kabare bro kok kayaknya lemaes amat...
jawabku sehat Alhamdulillah

tanya nya lagi gimana usaha lo dah berapa anak lu sekarang..
awab ku lagi : Alhamdulillah lancar ,anak hampir dua..
katanya wah mantab ya ,gesit bikin anaknya kayak peternakan ucapnya sambil tertawa..
kembali ku jawab ya begitulah..

setelah lama ngobrol ngalor ngidul gak karuan dan di jejali dengan pertanya'an dengan bahasa yang meninggi dan di campuri dengan guyon yang basi dia berucap ' lah hari gini kok masih pake motor yang ada giginya sama aja dengan orang jalan kaki dong" cletuknya

Aku pun tersentak dan dalam hatipun berucap Astagfirullah hal'Adzim ,iki menungso mbene di paringi ketuku motor matic kok dah menghina orang lain..
sambil ketawa pun aku jawab ah ya begini lah namanya orang kan masing masing seleranya dan masing masing kemampuanya sing penting kan dengan kekaya'an kita gak menjadikan kita ngremehin orang lain yakan masbrO jawabku,
cengar cengir kemudian temenku satu ini..

sambil membayar biaya service aku ajak lah dia mampir kerumah
coe mampir yok kan dah lama gak mampir dah hampir 10tahun lo, ngopi ngopi dulu yok di rumah...
ahirnya dia pun ikut mampir kerumah..

sa'at akan memasuki halaman rumah kebetulan istriku mau keluar dan berenti sejenak melihat aku pulang bersama teman ku..
si teman pun dengan heran  melihat istriku membawa motor matic ,bertanya itu istrimu ?
yuhuu jawabku dengan melihat aneh ke arahnya pikirku kenapa anak ini kok jadi keheranan...
setelah akan masuk kerumah dia lihat di garasi ada mobil nongkrong yah walaupun murah tapi gak kalah lah modisnya dengan punya pegawai orang DPR hwehee...
setelah disuguhi kopi dia pun mulai bicara agak seriusan dikit, katanya ah sialan lo dari tadi di ajak ngomong ngrendah truss lo...
lah yang mau di tinggi'in apanya wong yang lebih tinggi dan lebih hebat juga banyak juga'an ini kan titipan jare pak yai sahutku sambil guyon...
makanya gak usah buru buru menghina orang masbrO ntar kalok sampean malah tiba tiba berada di bawahnya gimana coba hwehee
berhubung dah magrib yok magriban dulu kataku mengajaknya...

setelah selesai shalat magrib dan do'a do'a yang panjang dia pun pamit pulang maka selesai juga cerpen ini..
read more “Harta yang kita miliki hanyalah titipan dari-Nya”

Cara Mengatasi Pencurian Pulsa

Ahir ahir ini marak sekali pencurian pulsa dari semua operetor cuma telpon rumah saja yang yang gak di curi pulsa nya dan biasanya pencurian pulsa lewat quiz quiz dan sebagainya
kali ini saya ingin berbagi info untuk berhenti berlangganan untuk mengetahui kita itu ikutan Quiz atau tidak ini dia info yang amu ane bagi'in atau cara mudah mengecek nya :

INDOSAT     : *726#

TELKOMSEL : *111# atau *116#

XL                : *321#

Bagi para pengusaha seluller silakan di infokan ke pelangganya dan bagi teman teman pengguna kartu selluler silakan di bagikan info nya...
sekian terimakasih
read more “Cara Mengatasi Pencurian Pulsa”

Ikhlaskah Aku Menjalani Hidupku ?

Tak tau aku harus mulai dari mana menuangkan cerita ini dalam tulisan…
waktu pun semakin larut berjalan tiada henti jam dindingku pun dengan ikhlasnya berjalan tanpa menuntut apapun dia mampu menjalani rutinitas yang memang sudah menjadi keharusanya berjalan terus berjalan tiada henti tiada mengeluh itulah jam dindingku…
lain halnya dengan si pemilik jam dinding ini dia selalu mengeluh menghadapi kepenatan dan kepadatan jadwal hidupnya…
mungkin karna tiada keikhlasan di dalam hatinya…
itu yang membuat dirinya menderita menjalani takdir hidupnya…
hidup oh hidup betapa berat kurasa itulah ungkapnya tiada putusnya beban ini pun selalu berganti satu dengan lainya…
tapi itulah hidup memang begitu adanya…

pasti anda pernah mendengar ungkapan “Dunia ini hanyalah permaininan “
ya begitulah dunia kita tak perlu memberikan hati kita untuk dunia ini..
sekedarnya saja dalam menjalani dunia ini…
sekedarnya saja bukan berarti kita menjadi malas malasan dan hanya mencari nafkah secukupnya…
jika itu yang kita lakukan oh betapa egoisnya kita carilah harta sebanyak mungkin agar dapat menolong orang lain semisal mendirikan tempat tempat ibadah mensekolahkan anak yatim dan mensuply pesantren pesantren agar lebih maju tidakah kau fikirkan itu kawanku…
karna hidup ini bukan hanya untuk kita marilah berbagi kebaikan berbagi apapun yang bisa kita bagi untuk kebaikan…
tapi di balik semangat yang menggebu itu akan lebih indah jika di dasari dengan semangat keikklasan keikhlasan tuk menjalani hidup ini agar hati kita selalu senantiasa merasa lega…
ikhlaskan semua masalah yang menghampirimu pasrahkan semua kepada sang maha memberi Alloh subhanahu wata’ala..
aduh ternyata aku sudah melantur terlalu jauh,tapi itu yang bergejolak dalam hatiku mencari keikhlasan yang tiada henti namun sulit sekali tuk di temui antara ikhlas dan mengeluh pun tiada setara perasa’an mengeluh dan tiada puasnya dalam hati ini selalu mengiringi setiap ambisi tatkala ambisi tak bisa di penuhi jiwa ini pun ikut merintih meratapi..
sekan hidup tak adil yang di jumpai…
mungkin ini yang di sebut derajat awam…
kadar cinta ini hanyalah secuil yang bisa di tampakan kepada sang pemberi (Alloh tuhan semesta alam )
belum ada seujung kuku cinta tuk menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan tak taulah apakah sa’anya kapan aku kan dapat memberikan seluruh cinta jiwa dan raga kepada-Nya..
walau kutahu jiwa dan raga ini dan segala sesuatu yang ada hanyalah milik-Nya..
read more “Ikhlaskah Aku Menjalani Hidupku ?”