Senin, 14 November 2011

SpongeBob Dapat Merusak Konsentrasi Anak...??? [ benarkah ? ]

Sebuah temuan dari penelitian mengenai serial kartun SpongeBob membeberkan fakta yang mengejutkan. Menurut psikolog, menonton kartun yang berjalan cepat seperti SpongeBob SquarePants dapat merusak konsentrasi dan perilaku anak.

Hasil beberapa pengujian menunjukkan bahwa anak-anak usia empat tahun yang menonton beberapa menit acara televisi populer itu kurang mampu memecahkan masalah. Selain itu, dari penelitian itu juga ditemukan bahwa anak-anak yang menonton acara itu kurang bisa memfokuskan perhatian sesudahnya dibandingkan mereka yang melihat program yang kurang ingar-bingar atau hanya duduk menggambar.

Para peneliti mengatakan ini bisa terjadi karena anak-anak meniru perilaku kacau karakter TV favorit mereka itu, atau karena kartun yang bergerak cepat dan tidak logis membuat mereka lebih bersemangat.

Para ahli menyarankan orang tua mempertimbangkan dengan hati-hati program mana yang mereka izinkan untuk ditonton anak serta mendorong mereka menikmati aktivitas yang lebih tenang dan kreatif.

Angeline Lillard dari University of Virginia, yang melakukan percobaan itu, mengatakan, "Orang tua harus tahu bahwa anak-anak yang baru saja menonton SpongeBob SquarePants, atau acara seperti itu, mungkin harus mengorbankan kemampuan mereka untuk belajar dan berperilaku dengan pengendalian diri."

"Anak mulai belajar bagaimana berperilaku serta bagaimana belajar. Di sekolah, mereka harus berperilaku baik, mereka perlu duduk di meja dan makan dengan benar, mereka harus hormat, dan semua itu membutuhkan fungsi eksekutif."

"Jika seorang anak baru saja menonton acara televisi yang memiliki cacat kemampuan ini, kita tidak bisa mengharapkan anak untuk berperilaku pada tingkat normal dalam situasi sehari-hari."

SpongeBob SquarePants, sebuah serial animasi yang telah ditampilkan pada saluran kabel Nickelodeon sejak 1999, menceritakan kisah dari sebuah spon laut yang bekerja pada sebuah restoran makanan cepat bawah air. Meskipun humor surealisnya populer bagi orang dewasa dan anak-anak, acara itu telah dikritik oleh beberapa orang Kristen evangelis karena diduga mempromosikan homoseksualitas.

Dalam laporan yang baru dipublikasikan dalam jurnal akademik Pediatrics, Prof. Lillard dan rekan membandingkan anak-anak yang menyaksikan acara itu selama sembilan menit dengan mereka yang telah menghabiskan waktu yang sama menggambar atau menonton kartun Kanada yang lebih realistis dan lebih lambat, Caillou.

Mereka menemukan perbedaan kecil dalam perilaku dan kinerja antara kelompok menggambar dan kelompok Caillou.

Tapi anak empat tahun yang telah menyaksikan SpongeBob menunjukkan fungsi eksekutif--kemampuan memusatkan perhatian, memecahkan masalah, dan mengatur perilaku mereka--sungguh membahayakan.

Prof. Lillard mengatakan, "Ini mungkin karena karakter terus bergerak dari satu hal ke fantasi ekstrem berikutnya, dan di mana karakter melakukan hal-hal yang tidak masuk akal di dunia nyata. Hal ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi segera sesudahnya."

"Kemungkinan lain adalah anak-anak mengidentifikasi karakter tanpa fokus dan ingar-bingar itu, kemudian mengadopsi karakteristik mereka." pungkasnya.

Selain itu para netters pun selama ini kerap memberitakan bahwa acara spongebob bagian dri Mind Control terhadap anak-anak. Dalam tayangan ini, tidak sedikit tampilan mata satu mencuat sebagai karakteristik mata Dajjal seperti salah satu tokohnya yang menjadi plankton. Allahua'lam. (pz/dbs)

www.eramuslim.com
read more “SpongeBob Dapat Merusak Konsentrasi Anak...??? [ benarkah ? ]”

Selasa, 01 November 2011

Sungguh Manusia Sayangnya Luarbiasa Kepada Harta

Pernahkah kamu mengeluh sa'at ditimpa musibah,pernahkah kamu marah marah sa'at harta mu hilang di curi orang
sepertinya 90% dari kita melakukan hal seperti diatas mengeluh sa'at di timpa musibah dan tidaklah terima sa'at hartanya hilang
tidakkah kita pernah berfikir sa'at kehilangan harta kita, membuat kita sadar apakah harta yang kita miliki memang benar benar harta yang halal atau harta yang di ridhai nya atau harta yang kita miliki adalah harta yang kita cari dengan cara asal asalan saja yang penting duit yang penting dapet apapun caranya yang penting hasil tanpa melihat dulu apakah harta itu benar benar boleh diambil..

Terkadang sa'at kita di mintai sumbangan untuk masjid untuk panti asuhan anak yatim kita malah bicara yang tidak mengenakan kita malah bicara seolah olah harta yang kita miliki ini adalah mutlak punya kita tanpa ada rasa sedikitpun ingin berbagi..

Sa'at pengemis datang menghampirimu apa jawabmu sa'at tak memberinya uang kamu malah jawab makanya kerja..[tentunya dengan kata kata yang sangat pedas]

Sa'at usahamu berhasil tokomu ramai mungkin kamu bisa brucap Alhamdulillah..
Tapi sa'at usahamu di landa sepi apakah kamu masih sempat berucap seperti itu
apakah dari kita tak pernah menyadari sa'at duduk kita masih merasakan nikmatnya duduk tapi tak pernahkah di lisan kita bahkan dihati kita sepi dari ucapan Alhamdulillah...
Bhakan kita malah mengeluhkan keada'an sambil berucap Ya Alloh kenapa sich kok usahaku jadi sepi,malah malah ada yang berucap opo to karepe pengeran iki kok koyongene urepku "Subhana Alloh"
tidakkah kita berfikir kalau sepi senggang kan bisa buat kita ibadah dengan tenang dengan hikmat dengan khusu', tidak seperti sa'at rame ibadah cuma sholat saja senengnya di akhir akhir waktunya..
abis sholat saja tak sempat berdo'a tak sempat meminta ma'af kepadanya jangan memintakan ampun untuk orang tua untuk diri sendiri aja sampai lupa diri sholatpun kesanya sambil lari lari dan sangat terlihat buru buru sekali...

Oh sungguh betapa sayangnya kita kepada harta
sa'at harta kita hilang sa'at ditimpa musibah dan harus mengeluarkan tak sedikit uang banyak sekali dari kita yang menangisi..
menangis sejadi jadinya ,tapi sa'at kita melakukan dosa sa'at berbuat hal hal yang di larang oleh syari'at agama apakah kita menagis menyesali bisakah kita menangis seperti sa'at kita kehilangan separuh dari harta kita tak usah semuanya separuh saja kita sedihnya berhari hari...

Apakah kita masih bisa di sebut orang orang yang yang ta'at orang orang yang bisa mensyukuri nikmat atau jangan jangan kita adalah orang orang yang kufur nkmat orang orang yang lalai akan nikmat dari-Nya..
Semoga kita bukan orang orang seperti itu..
Sumber : Tanbihun Online
read more “Sungguh Manusia Sayangnya Luarbiasa Kepada Harta”