Selasa, 01 November 2011

Sungguh Manusia Sayangnya Luarbiasa Kepada Harta

Pernahkah kamu mengeluh sa'at ditimpa musibah,pernahkah kamu marah marah sa'at harta mu hilang di curi orang
sepertinya 90% dari kita melakukan hal seperti diatas mengeluh sa'at di timpa musibah dan tidaklah terima sa'at hartanya hilang
tidakkah kita pernah berfikir sa'at kehilangan harta kita, membuat kita sadar apakah harta yang kita miliki memang benar benar harta yang halal atau harta yang di ridhai nya atau harta yang kita miliki adalah harta yang kita cari dengan cara asal asalan saja yang penting duit yang penting dapet apapun caranya yang penting hasil tanpa melihat dulu apakah harta itu benar benar boleh diambil..

Terkadang sa'at kita di mintai sumbangan untuk masjid untuk panti asuhan anak yatim kita malah bicara yang tidak mengenakan kita malah bicara seolah olah harta yang kita miliki ini adalah mutlak punya kita tanpa ada rasa sedikitpun ingin berbagi..

Sa'at pengemis datang menghampirimu apa jawabmu sa'at tak memberinya uang kamu malah jawab makanya kerja..[tentunya dengan kata kata yang sangat pedas]

Sa'at usahamu berhasil tokomu ramai mungkin kamu bisa brucap Alhamdulillah..
Tapi sa'at usahamu di landa sepi apakah kamu masih sempat berucap seperti itu
apakah dari kita tak pernah menyadari sa'at duduk kita masih merasakan nikmatnya duduk tapi tak pernahkah di lisan kita bahkan dihati kita sepi dari ucapan Alhamdulillah...
Bhakan kita malah mengeluhkan keada'an sambil berucap Ya Alloh kenapa sich kok usahaku jadi sepi,malah malah ada yang berucap opo to karepe pengeran iki kok koyongene urepku "Subhana Alloh"
tidakkah kita berfikir kalau sepi senggang kan bisa buat kita ibadah dengan tenang dengan hikmat dengan khusu', tidak seperti sa'at rame ibadah cuma sholat saja senengnya di akhir akhir waktunya..
abis sholat saja tak sempat berdo'a tak sempat meminta ma'af kepadanya jangan memintakan ampun untuk orang tua untuk diri sendiri aja sampai lupa diri sholatpun kesanya sambil lari lari dan sangat terlihat buru buru sekali...

Oh sungguh betapa sayangnya kita kepada harta
sa'at harta kita hilang sa'at ditimpa musibah dan harus mengeluarkan tak sedikit uang banyak sekali dari kita yang menangisi..
menangis sejadi jadinya ,tapi sa'at kita melakukan dosa sa'at berbuat hal hal yang di larang oleh syari'at agama apakah kita menagis menyesali bisakah kita menangis seperti sa'at kita kehilangan separuh dari harta kita tak usah semuanya separuh saja kita sedihnya berhari hari...

Apakah kita masih bisa di sebut orang orang yang yang ta'at orang orang yang bisa mensyukuri nikmat atau jangan jangan kita adalah orang orang yang kufur nkmat orang orang yang lalai akan nikmat dari-Nya..
Semoga kita bukan orang orang seperti itu..
Sumber : Tanbihun Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar